Mengutip dalam tempo.com mengenai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI yang menegaskan bahwa karakter dan pola pikir merupakan fondasi utama dalam membentuk kepemimpinan yang kuat, relevan, dan berdaya saing tinggi di era modern. Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Baznas RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Bapak M. Nadratuzzaman Hosen, dalam Management Upgrade Forum berjudul “Karakter Pemimpin dan Perubahan Mindset” yang diselenggarakan secara daring melalui kanal YouTube Baznas TV pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Kepemimpinan adalah sebuah amanah yang diemban oleh seseorang. Dalam Islam, kepemimpinan tidak hanya tentang pengambilan keputusan atau pemerintahan politik, tetapi juga tentang bagaimana pemimpin berperan sebagai contoh bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai moral dan etika. Islam menekankan bahwa setiap pemimpin, baik dalam skala individu, keluarga, masyarakat, atau negara, memiliki tanggung jawab moral yang besar.
Seorang pemimpin sejati menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama, bukan mengejar kehormatan, pujian, atau harta. Ia perlu membuka telinga terhadap aspirasi masyarakat, memahami penderitaan mereka, dan berupaya maksimal untuk mengurangi beban yang mereka tanggung. Kerendahan hati dan kepedulian menjadi fondasi penting dalam membangun hubungan yang erat dan harmonis antara pemimpin dan rakyatnya.
Dalam Al-Qur’an, Allah swt memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas tentang sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin.
1. QS. An-nisaa: 58-59
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا ٥٨
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًاࣖ ٥٩
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).”
2. QS. Ali-imran: 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ١٥٩
Artinya: “Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”
REFERENSI
Arifin, M. (2023). Konsep Kepemimpinan Dalam Islam: Karakteristik Pemimpin Ideal Menurut Al-Quran. Jurnal Mahasiswa Humanis Vol. 3, No. 3.
https://www.tempo.co/info-tempo/baznas-ri-dorong-karakter-dan-mindset-kunci-kepemimpinan-modern-2056241#goog_rewarded
https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/7-ayat-al-qur-an-tentang-pemimpin-dan-kepemimpinan-Yu8Yt
___________________________
Penulis: Biro Kestari (Puput Nurlaeli)
Editor: Nur Alipah

Tidak ada komentar: