Global Freedom Flotilla (bahasa Arab: أسطول Ø§Ù„ØØ±ÙŠØ© العالمي, translit. Usá¹Å«l al-Ḥurriyya al-ʿĀlamÄ«), adalah sebuah inisiatif maritim pimpinan masyarakat sipil internasional yang diluncurkan pada pertengahan 2025, yang ditujukan untuk mendobrak blokade Israel di Jalur Gaza. Kegiatan tersebut mengambil nama dari á¹£umÅ«d, Arab untuk 'keteguhan' atau 'ketahanan'. Inisiatif tersebut dibentuk pada Juli 2025, di tengah genosida Gaza, yang diorganisir oleh Freedom Flotilla Coalition, Global Movement to Gaza, Maghreb Sumud Flotilla, dan lainnya. Flotilla tersebut terdiri dari lebih dari 50 kapal dengan ribuan partisipan dari lebih dari 44 negara.
Dengan lebih dari 15.000 orang di 44 negara yang menyatakan dukungannya dan 500 aktivis yang ikut langsung berlayar, Flotilla GSF adalah konvoi maritim atau mungkin dapat dikatakan sebuah armada masyarakat sipil terbesar dalam sejarah. Konvoi itu dipecah menjadi beberapa rombongan yang lebih kecil dan tersebar di titik-titik pelabuhan wilayah Mediterannia. Tujuan akhir dari setiap peserta konvoi besar itu adalah menembus blokade Gaza dan mengirimkan bantuan logistik.
Gerakan GSF mengecam tindakan ilegal Israel memblokade wilayah darat dan laut Palestina, tidak menghargai kedaulatan negara Palestina yang merdeka dan mengganggu bahkan membunuh warga Palestina dalam sekedar bertani atau mencari ikan di lautan. GSF mengajak dengan aksi damai kepada komunitas internasional untuk menghentikan kejahatan-kejahatan dan kekejaman-kekejaman yang dilakukan oleh Israel.
Sebelumnya, Israel mendeportasi 137 aktivis Italia yang ditahan dari armada bantuan untuk Gaza, Global Sumud Flotilla. Mereka yang dideportasi adalah warga negara Amerika Serikat, Italia, Inggris,Swiss, Yordania dan beberapa negara lainnya.
"137 provokator armada Hamas-Sumud dideportasi hari ini ke Turki," kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam postingan X, dilansir kantor berita AFP, Minggu (5/10/2025).
Dilansir AFP, Minggu (5/10/2025), Armada Global Sumud Flotilla berlayar sejak bulan lalu untuk mengangkut bantuan ke Gaza yang dilanda perang. Kapal-kapal ini mengangkut bantuan serta para politisi dan aktivis, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg.
Akan tetapi Israel memblokade kapal-kapal tersebut, menahan lebih dari 400 orang yang mulai dideportasi pada hari Jumat. Selanjutnya, dari jumlah tersebut, 137 aktivis dari 13 negara terbang ke Istanbul pada hari Sabtu, di antaranya 36 warga negara Turki.
Para aktivis diterbangkan ke Istanbul dengan pesawat Turkish Airlines yang disewa khusus. Keluarga para aktivis Turki terlihat menunggu kedatangan mereka di ruang VIP di dalam bandara Istanbul, mereka mengibarkan bendera Turki dan Palestina serta meneriakkan "Israel pembunuh".
Para aktivis Turki akan menjalani pemeriksaan medis saat tiba dan akan hadir di pengadilan pada hari Minggu untuk memberikan kesaksian.
REFRENSI
https://news.detik.com/internasional/d-8145974/dideportasi-aktivis-global-sumud-flotilla-kami-diperlakukan-bak-binatang?page=2
https://id.wikipedia.org/wiki/Global_Sumud_Flotilla
Penulis:
Departemen Sosmas

Tidak ada komentar: